Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Dinilai Tak Ikuti Kebijakan KDM, Bupati Karawang Banyak Dikecam Warga




BeritaAktual87.net, KARAWANG -
Terobosan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), mengirim pelajar yang dicap "bandel" ke barak militer untuk menjalani pendidikan karakter selama 14 hari banyak didukung publik.

Kebijakan tersebut dinilai relevan dengan persoalan pelajar saat ini, sehingga kebijkan tersebut menjadi sorotan masyarakat. Bahkan, tak sedikit masyarakat yang mendukung gagasan tersebut. 

Alih-alih sejalan mengikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh memilih kebijakan yang sangat berbeda dalam membentuk karakter siswa. Siswa yang bermasalah di Kabupaten Karawang tidak dikirimkan ke Barak Militer, tapi memilih untuk memperbanyak kegiatan keagamaan.

Kebijakan tersebut tertuang  dalam surat Instruksi Bupati No. 188-342/1077/Kesra/2025 yang ditandatangani pada 5 Mei 2025, ia lebih memilih memperbanyak kegiatan keagamaan hingga kedisiplinan pada sekolah negeri dan swasta dari Paud/TK, SD, dan SMP di wilayah kerjanya dibandingkan mengirim pelajar bandel ke barak militer. 

Atas kebijakan itu, banyak masyarakat Karawang yang merasa kecewa. Lantaran di Karawang sendiri begitu marak kasus tawuran pelajar di Kabupaten Karawang, pengalahgunaan obat keras hingga kecelakaan lalu lintas.

Bahkan, tak sedikit yang mengakibatkan kematian, sehingga masyarakat merasa resah dan ingin kebijakan Bupati Karawang mengikuti jejak Kabupaten Purwakarta yang sudah lebih dulu mengirim pelajar nakalnya ke barak militer agar lebih disiplin. 

Reaksi publik terebut tercermin dari komentar-komentar ribuan warganet yang menyayangkan kebijakan Bupati Karawang, Aep Syaepuloh yang tidak selaras dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM), sapaan akrab Gubernur Jawa Barat.

Adapun isi instruksi Bupati Karawang tersebut di antaranya yakni, memerintahkan pengelola sekolah melaksanakan kegiatan kerohanian rutin tiap pagi, seperti sholat Dhuha bersama, menghapal Asmaul Husna dan sejumlah surah Al'Quran.

Bukan hanya itu, Bupati Aep juga menginstruksikan para siswa melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di awal waktu. Kemudian menggelar senam anak setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

Kemudian, khusus hari Jumat, para siswa wajib melakukan jumat bersih (Jumsih) dengan cara membersihkan setiap jengkal lingkungan sekolahnya masing-masing. Selain itu, akan para siswa akan dikenakan dengan olahraga tradisional dipadukan dengan pelajaran pendidikan jasmani.

Selepas sekolah, para siswa tetap harus melaporkan kegiatan sehari-hari, seperti bercocok tanam, menyapu, menyuci piring, dan aktivitas membantu orang tua lainnya. Dengan cara itu diharapkan para siswa kembali memiliki karakter kekarawangan yang khas yang kini sudah mulai pudar.

Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Karawang, Wawan Setiawan menyebutkan, melalui pendidikan karakter tersebut para siswa akan diajak kembali ke masa lalu di mana guru dan orang tua mutlak harus dihormati. Kemudian, tanggung jawab kelompok atau dahulu dikenal dengan sebutan gotong royong harus kembali tumbuh pada diri siswa.

"Melalui instruksi tersebut, bukan hanya siswa nakal yang dibina. Semua siswa akan mendapatkan porsi pendidikan yang sama hingga terbentuk karakter positif pada diri mereka," ujar Wawan. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar