BeritaAktual87.net, KARAWANG - Dana program Indonesia pintar (PIP) bagi siswa penerima di SDN Cicinde Selatan 1 Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang, Jawa Barat di duga di sunat oleh pihak sekolah.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan, bahwa kutipan sebesar Rp. 100.000,00,- ( Seratus ribu rupiah ) tersebut sifatnya wajib di berikan kepada guru pendamping oleh penerima manfaat, "Wajib pak, bagi penerima manfaat yang sudah mendapatkan uang PIP tersebut sebesar Seratus ribu rupiah, itu di ambil selepas kami dari bank BRI Gempol tempat pencairan PIP tersebut ", ungkapnya, kepada Wartawan, Kamis (23/1/2025).
Malah, lanjutnya, "ada yang lebih mengenaskan dialami oleh murid kelas lima yang hanya mendapatkan PIP satu kali, untuk yang kedua kali tidak mendapatkan dengan alasan ketika di panggil, walimurid tidak hadir. Namun, uang di rekening sudah ada yang ambil pak ", imbuhnya.
Saat di konfirmasi, Kepala Sekolah SDN Cicinde Selatan 1, Saeful S.pd mengaku, terkait dana seratus ribu yang di kutip dari setiap wali murid tersebut merupakan kesepakatan bersama antara Komite sekolah yang dalam hal ini mewakili seluruh walimurid penerima manfaat. "Ini sifatnya bukan potongan, ini adalah hasil dari rapat komite sekolah. Itu pun variatif ada yang memberikan hanya Rp. 25.000,00,- ( Dua puluh lima ribu rupiah ) kami terima," ungkapnya.
Menyikapi hal itu, Ketua Umum LSM Garda Patriot Bersatu ( LSM GPB ) Denis FW, S.H dalam waktu dekat akan menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang guna mempertanyakan legal standing terkait kutipan tersebut. "Untuk menyikapi hal ini kami akan bersurat dan berkunjung bila perlu ke Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang untuk mempertanyakan legal standing kutipan yang di lakukan pihak SDN Cicinde Selatan 1 tersebut, dan tidak menutup kemungkinan kami akan melaporkan hal ini kepada saber pungli Kabupaten Karawang ", pungkas Denis. (Red)
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan, bahwa kutipan sebesar Rp. 100.000,00,- ( Seratus ribu rupiah ) tersebut sifatnya wajib di berikan kepada guru pendamping oleh penerima manfaat, "Wajib pak, bagi penerima manfaat yang sudah mendapatkan uang PIP tersebut sebesar Seratus ribu rupiah, itu di ambil selepas kami dari bank BRI Gempol tempat pencairan PIP tersebut ", ungkapnya, kepada Wartawan, Kamis (23/1/2025).
Malah, lanjutnya, "ada yang lebih mengenaskan dialami oleh murid kelas lima yang hanya mendapatkan PIP satu kali, untuk yang kedua kali tidak mendapatkan dengan alasan ketika di panggil, walimurid tidak hadir. Namun, uang di rekening sudah ada yang ambil pak ", imbuhnya.
Saat di konfirmasi, Kepala Sekolah SDN Cicinde Selatan 1, Saeful S.pd mengaku, terkait dana seratus ribu yang di kutip dari setiap wali murid tersebut merupakan kesepakatan bersama antara Komite sekolah yang dalam hal ini mewakili seluruh walimurid penerima manfaat. "Ini sifatnya bukan potongan, ini adalah hasil dari rapat komite sekolah. Itu pun variatif ada yang memberikan hanya Rp. 25.000,00,- ( Dua puluh lima ribu rupiah ) kami terima," ungkapnya.
Menyikapi hal itu, Ketua Umum LSM Garda Patriot Bersatu ( LSM GPB ) Denis FW, S.H dalam waktu dekat akan menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang guna mempertanyakan legal standing terkait kutipan tersebut. "Untuk menyikapi hal ini kami akan bersurat dan berkunjung bila perlu ke Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang untuk mempertanyakan legal standing kutipan yang di lakukan pihak SDN Cicinde Selatan 1 tersebut, dan tidak menutup kemungkinan kami akan melaporkan hal ini kepada saber pungli Kabupaten Karawang ", pungkas Denis. (Red)
0 Komentar