BeritaAktual87.net, JAKARTA - KAI Commuter terus mempersiapkan berbagai langkah strategis menjelang pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025, yang mulai efektif pada tanggal 1 Februari 2025 mendatang.
Perlu diketahui, Gapeka adalah sebagai acuan utama dalam pengaturan perjalanan kereta api, dirancang untuk meningkatkan efisiensi, ketepatan waktu, dan kenyamanan bagi para pengguna jasa kereta api.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menyampaikan bahwa dalam Gapeka terbaru ini jumlah perjalanan KRL Commuter Line akan ditambahkan, khususnya di lintas-lintas yang memiliki volume pengguna tinggi.
"Langkah ini dilakukan untuk optimalisasi layanan dan mengurangi kepadatan pengguna, terutama pada jam-jam sibuk. Di samping juga untuk meningkatkan aksesibilitas pengguna terhadap layanan Commuter Line," Asdo menjelaskan, Kamis (30/1/2025).
Di wilayah Jabodetabek, mulai 1 Februari 2025, perjalanan KRL akan ditambah 15 perjalanan, dari yang sebelumnya sebanyak 1.048 perjalanan menjadi 1.063 perjalanan. Pada pelayanan KRL Lintas Line Bogor sendiri, akan melayani sebanyak 392 perjalanan yang sebelumnya sebanyak 379 perjalanan.
Sedangkan untuk perjalanan KRL Line Cikarang, akan ditambah 21 perjalanan yang sebelumnya 260 perjalanan. Untuk perjalanan KRL Lintas Line Rangkasbitung juga akan ditambah menjadi 204 perjalanan yang sebelumnya sebanyak 199 perjalanan.
Asdo juga menambahkan bahwa selain penambahan perjalanan, optimalisasi kecepatan perjalanan Commuter Line Bogor, khususnya pada lintas Nambo – Depok, akan dilakukan. "Kecepatan Commuter Line pada lintas tersebut yang sebelumnya 70 km/jam pada GAPEKA 2025 ini meningkat menjadi 80 km/jam," tutur Asdo.
Peningkatan kecepatan perjalanan tersebut berbanding lurus dengan waktu tempuh rata-rata perjalanan Commuter Line. Terdapat penurunan waktu tempuh rata-rata perjalanan pada lintas Bogor – Jakarta Kota, dari 89 menit menjadi 85 menit. Untuk lintas Rangkasbitung – Tanah Abang juga mengalami penurunan waktu tempuh perjalanan dari 107 menit menjadi 98 menit.
Sementara itu, untuk layanan Commuter Line Merak dan Commuter Line Basoetta, tidak mengalami perubahan yang signifikan dari sebelumnya. KAI Commuter tetap melayani sebanyak 64 perjalanan Commuter Line Basoetta setiap harinya
Sedangkan untuk layanan Commuter Line Merak, KAI Commuter akan melayani sebanyak 14 perjalanan setiap harinya dengan perubahan jam pemberangkatan mulai 7 – 25 menit. Optimalisasi rata-rata waktu tunggu perjalanan juga diturunkan dari 162 menit menjadi 160 menit.
"Untuk mendukung perubahan ini, KAI Commuter terus melakukan peningkatan berbagai fasilitas layanan di seluruh wilayah," tambah Asdo. Perubahan dan penambahan pada Gapeka 2025 tidak hanya di Jabodetabek dan Wilayah 1 Merak, di wilayah operasional KAI Commuter seperti Wilayah 2 Bandung terdapat penambahan 4 perjalanan Commuter Line Jatiluhur dan waktu tempuh yang lebih singkat. Untuk Wilayah 6 Yogyakarta perjalanan Commuter Line Yogya-Palur juga bertambah menjadi 27 perjalanan yang sebelumnya 24
sedangkan Commuter Line Prameks menjadi 10 dari 8 perjalanan. Sementara itu di wilayah paling ujung, Wilayah 8 Surabaya menambah 2 stasiun baru yakni Stasiun Boharan dan Stasiun Kedinding untuk naik dan turun pengguna. "Semoga dengan adanya perubahan dan penambahan perjalanan, waktu tempuh dan fasilitas prasarana pendukung lainnya dapat memberikan dampak tidak hanya bagi pengguna tapi juga pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar Stasiun," ujar Asdo.
Sebagai catatan, sebelumnya, pada persiapan pemberlakuan Gapeka baru ini, KAI Commuter bersama Direktorat Jenderal Perkerataapian Kementerian Perhubungan juga telah mereaktivasi stasiun perhentian baru antara Stasiun Citayam – Stasiun Cibinong, yaitu Stasiun Pondok Rajeg. Reaktivasi stasiun Pondok Rajeg ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi kereta api bagi masyarakat di kawasan sekitar, sekaligus mendukung konektivitas antar wilayah di Jabodetabek.
Reaktivasi stasiun Pondok Rajeg ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi kereta api bagi masyarakat di kawasan sekitar, sekaligus mendukung konektivitas antar wilayah di Jabodetabek. Reaktivasi ini juga merupakan langkah strategis dalam mengakomodasi kebutuhan transportasi masyarakat, sejalan dengan upaya KAI Commuter untuk memberikan layanan yang lebih baik dan mendukung pembangunan berkelanjutan. (CR/Red)
Perlu diketahui, Gapeka adalah sebagai acuan utama dalam pengaturan perjalanan kereta api, dirancang untuk meningkatkan efisiensi, ketepatan waktu, dan kenyamanan bagi para pengguna jasa kereta api.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menyampaikan bahwa dalam Gapeka terbaru ini jumlah perjalanan KRL Commuter Line akan ditambahkan, khususnya di lintas-lintas yang memiliki volume pengguna tinggi.
"Langkah ini dilakukan untuk optimalisasi layanan dan mengurangi kepadatan pengguna, terutama pada jam-jam sibuk. Di samping juga untuk meningkatkan aksesibilitas pengguna terhadap layanan Commuter Line," Asdo menjelaskan, Kamis (30/1/2025).
Di wilayah Jabodetabek, mulai 1 Februari 2025, perjalanan KRL akan ditambah 15 perjalanan, dari yang sebelumnya sebanyak 1.048 perjalanan menjadi 1.063 perjalanan. Pada pelayanan KRL Lintas Line Bogor sendiri, akan melayani sebanyak 392 perjalanan yang sebelumnya sebanyak 379 perjalanan.
Sedangkan untuk perjalanan KRL Line Cikarang, akan ditambah 21 perjalanan yang sebelumnya 260 perjalanan. Untuk perjalanan KRL Lintas Line Rangkasbitung juga akan ditambah menjadi 204 perjalanan yang sebelumnya sebanyak 199 perjalanan.
Asdo juga menambahkan bahwa selain penambahan perjalanan, optimalisasi kecepatan perjalanan Commuter Line Bogor, khususnya pada lintas Nambo – Depok, akan dilakukan. "Kecepatan Commuter Line pada lintas tersebut yang sebelumnya 70 km/jam pada GAPEKA 2025 ini meningkat menjadi 80 km/jam," tutur Asdo.
Peningkatan kecepatan perjalanan tersebut berbanding lurus dengan waktu tempuh rata-rata perjalanan Commuter Line. Terdapat penurunan waktu tempuh rata-rata perjalanan pada lintas Bogor – Jakarta Kota, dari 89 menit menjadi 85 menit. Untuk lintas Rangkasbitung – Tanah Abang juga mengalami penurunan waktu tempuh perjalanan dari 107 menit menjadi 98 menit.
Sementara itu, untuk layanan Commuter Line Merak dan Commuter Line Basoetta, tidak mengalami perubahan yang signifikan dari sebelumnya. KAI Commuter tetap melayani sebanyak 64 perjalanan Commuter Line Basoetta setiap harinya
Sedangkan untuk layanan Commuter Line Merak, KAI Commuter akan melayani sebanyak 14 perjalanan setiap harinya dengan perubahan jam pemberangkatan mulai 7 – 25 menit. Optimalisasi rata-rata waktu tunggu perjalanan juga diturunkan dari 162 menit menjadi 160 menit.
"Untuk mendukung perubahan ini, KAI Commuter terus melakukan peningkatan berbagai fasilitas layanan di seluruh wilayah," tambah Asdo. Perubahan dan penambahan pada Gapeka 2025 tidak hanya di Jabodetabek dan Wilayah 1 Merak, di wilayah operasional KAI Commuter seperti Wilayah 2 Bandung terdapat penambahan 4 perjalanan Commuter Line Jatiluhur dan waktu tempuh yang lebih singkat. Untuk Wilayah 6 Yogyakarta perjalanan Commuter Line Yogya-Palur juga bertambah menjadi 27 perjalanan yang sebelumnya 24
sedangkan Commuter Line Prameks menjadi 10 dari 8 perjalanan. Sementara itu di wilayah paling ujung, Wilayah 8 Surabaya menambah 2 stasiun baru yakni Stasiun Boharan dan Stasiun Kedinding untuk naik dan turun pengguna. "Semoga dengan adanya perubahan dan penambahan perjalanan, waktu tempuh dan fasilitas prasarana pendukung lainnya dapat memberikan dampak tidak hanya bagi pengguna tapi juga pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar Stasiun," ujar Asdo.
Sebagai catatan, sebelumnya, pada persiapan pemberlakuan Gapeka baru ini, KAI Commuter bersama Direktorat Jenderal Perkerataapian Kementerian Perhubungan juga telah mereaktivasi stasiun perhentian baru antara Stasiun Citayam – Stasiun Cibinong, yaitu Stasiun Pondok Rajeg. Reaktivasi stasiun Pondok Rajeg ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi kereta api bagi masyarakat di kawasan sekitar, sekaligus mendukung konektivitas antar wilayah di Jabodetabek.
Reaktivasi stasiun Pondok Rajeg ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi kereta api bagi masyarakat di kawasan sekitar, sekaligus mendukung konektivitas antar wilayah di Jabodetabek. Reaktivasi ini juga merupakan langkah strategis dalam mengakomodasi kebutuhan transportasi masyarakat, sejalan dengan upaya KAI Commuter untuk memberikan layanan yang lebih baik dan mendukung pembangunan berkelanjutan. (CR/Red)
0 Komentar